­

Liqo Kak Wawat Goes to KRB!

07.20

Tim Liqo Kak Wawat :)
Entah sebutan apa yang cocok untuk memanggil mereka, selain sahabat dunia akhirat. Salah satu pemberian-Nya yang tak ternilai padaku, ialah mendekatkan aku bersama dengan orang baik, di tempat yang baik.

Mereka lah teman berbagi ilmu selama 2 tahun terakhir. Awalnya kami berjumlah sedikit banyak. Namun, seiring berjalannya waktu kata banyak itu menghilang dan menyisakan kata sedikit saja. Begitulah, selalu ada ujian ketika kita hendak mendekatkan diri kepada Allah. Rasa malas, ogah-ogahan, bosan, tak jarang menghampiri. Padahal dalam seminggu, kami hanya perlu meluangkan waktu sekitar 2 jam saja untuk berada dalam lingkaran kecil yang biasa kami sebut Liqo' itu.

Kalau bukan karena Allah, mungkin kegiatan ini sudah tidak ada lagi. Kalau bukan karena mengharap ridho Allah, mungkin murobbi (kakak yang biasanya mengisi materi pada saat Liqo') kami sudah kehilangan semangatnya mengurusi kami yang suka ngaret ini :')

Well, Sabtu, 3 Februari lalu kami agendakan sehari untuk berpiknik bersama. Sekalian jalan-jalan liqo dan perpisahan sebelum penempatan. Kali itu, Kebun Raya Bogor (KRB) jadi pilihan kami.

Sebagai orang yang kali pertama ke KRB, aku sangaat excited! Segala hal dipersiapkan, mulai dari ponco (untuk alas duduk), aneka jajanan dan tentu saja makanan berat (bagian ini bukan aku sih yang bawa hihihi).

Awalnya kami berencana berangkat pada pukul 7 pagi. Tetapi hujan turun tiba-tiba dan membuat kami urung untuk keluar. Bahkan rencana yang sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari itu, hampir saja batal. Bulan Februari lalu, hujan memang sering turun. Dan biasanya hujannya awet dari pagi sampai malam.

Akhirnya kami menerobos rintik-rintik itu, dan bersua dengan Kak Wawat (murobbi kami) di Stasiun Kalibata. Setelah menunggu beberapa menit, angkot nomor 16 pun datang dan membawa serta kami menuju ke stasiun. Salah satu teman kami, Cici berangkat terpisah karena ia berangkat dari rumah orangtuanya di daerah Jakarta Utara. Ternyata Kak Wawat juga membawa serta ayahnya untuk ikut bersama kami. Ayahnya lucu sekaliii. Ramah dan menyenangkan. Selama perjalanan di kereta banyak sekali petuah-petuah yang beliau berikan. Terimakasih Pak :)

Oiya sebelum berangkat sempat ada insiden gitu. Ayah Kak Wawat gak ingin di antara kami ada yang tertinggal. Jadi beliau berusaha menahan pintu kereta yang hampir tertutup, padahal beberapa orang dari kami masih berada di luar gerbong. Jadilah tangan Ayah Kak Wawat terjepit :')
Maaf Ya Pak :'
Syukur alhamdulillah, tangan beliau tidak apa-apa.

Perjalanan pun kami teruskan hingga Stasiun Bogor. Bagi yang belum pernah ke KRB, aku sarankan, ketika naik kendaraan umum pastikan sebut nama pintu masuknya. Kalau hari Sabtu, pintu yang buka hanya pintu 1 dan 3 saja. Kalau hari Minggu, baru semua pintu terbuka (pintu 1-3). Nah, jalan menuju pintu 1 dan 3 ini memang macet sekali kata orang-orang. Makanya sebagian sopir angkot biasanya menurunkan penumpang di pintu nomor 2 (ini kalau nyarter sih). Kemarin aku merasa tertipuuu karena diturunkan di pintu yang enggak buka, huff!
Padahal aku sudah mewanti-wanti dan memastikan berulang kali bahwa pintu yang akan kami tuju itu buka di hari itu. Akhirnya kami harus nyarter 1 angkot lahi untuk benar2 masuk ke KRB.

Nah, buat kalian yang suka nge-drone, sayang sekalii kalian gak bisa pakai drone di sekitaran KRB. Soalnya ini dilarang sama pihak KRB-nya. Kabar baiknya kalian bisa gegoleran manjaaa di rerumputan di dalamnya sambil piknik ala-ala!

Kalau gak mau jalan jauh, kalian bisa naik kendaraan untuk menuju ke daerah tengah (duh apa ya namanya lupaa maapin) KRB, disana ada resto, ada danau yang besar dan lapangan rumput yaaang luas! Family-able bamget disini. Cocok buat yang mau wisata murah meriah tapi bisa tetep quality time bareng orang-orang tersayang. Untuk naik kendaraan keliling KRB kalian hanya perlu merogoh kocek sebesar 15ribu saja lho! Sambil keliling, kalian bisa sambil mengenal tumbuhan-tumbuhan dan juga wilayah-wilayah di KRB. Oiya jangan lupa bawa kamera soalnya banyak tempat yang instagrammable disana :))


Daan ini diaa beberapa foto yang berhasil kami ambil dari kamera Kak Wawat yang kece badaai :3

Foto di tengah-tengah jalan menuju ke lapangan luas (awas ada mobil lewat hihihi)
Foto ala-ala di depan Danau :)
Salah satu spot bagus buat foto. Ini gak jauh dari pintu masuk lho (nomor 3 kalau gak salah)
Tapi mohon maaf nih pas lagi makan-makan chantique-nya gak kefoto hihiii
Ada lagi sih pas lagi main games tapi akunya lagi gak bagus posenya hahaha (teteupp).

Well, intinya bersyukur banget masih bisa dapat lingkungan positif di daerah sekeras Ibukota. Alhamdulillah bisa banyak belajar sekaligus diingatkan oleh mereka, khususnya Murobbi kami, Kak Wawat. Kabar baiknya, di Majene (wilayah penempatanku sekarang) aku juga punya murobbi lho! Yeayy

Terimakasih Ya Allah, semoga persahabatan dunia ini 'kan dapat berlaku lagi di Jannah-mu kelak. Aamiin :)

Btw, Selamat malam dari Majene, besok aku masuk kantor untuk pertama kali. Soo excited! Bismillah.
Bobok dulu yaa. Soon update tentang Majene, yes! :))

You Might Also Like

0 komentar

Entri Populer

Instagram Images

Entri Populer

Subscribe