Menjajal Kalayang di Bandara Internasional Soekarno Hatta

07.27

Halo!

Kali ini, semangat banget buat nge-review Kalayang alias Kereta Layang atau yang biasa disebut Skytrain di Bandara Soetta ini. Menurut informasi petugas, hari ini, 26 Desember 2017 adalah hari pertama kereta ini diujicobakan kepada publik. Sebelumnya, kendaraan ini memang telah diujicobakan untuk perpindahan antarterminal. Namun, sebagai moda pengantar penumpang yang hendak keluar masuk bandara, inilah hari pertamanya diujicobakan pada masyarakat umum.

Sebenarnya rencana menggunakan Kalayang ini memang sudah lama aku rencanakan. Hihi. Sejak melihat postingan @indonesiabaik.id, jadi tahu deh kalau tahun ini bakal ada diskon 70 persen tiket kalayang dan akan aktif per Desember 2017. Mulai deh merencanakan balik ke kosan pakai Kalayang pas liburan akhir tahun. Sebelum berangkat dari rumah tadi, aku sedikit browsing dan menemukan laporan bahwa hari inilah pertama kalinya kereta ini beroperasi untuk publik. Alhamdulillah berjodoh hihi.

Habis turun dari pesawat, segera cari pintu keluar terus nanya ama mas-masnya. Terus ditunjukkin ke sebuah bangunan baru yang besar. Kalo dari termina aku turun tadi gak terlalu keliatan huhu. Alhamdulillah diarahkan dan voila sampailah aku di stasiun ala-ala Skytrain. Yay!

Pertama-tama, inilah tampilan paling depan setelah kita masuk via pintu otomatis.


Dan tinggi banget dong eskalatornya haha. Jadi flashback inget eskalator di Makkah. Awalnya biasa aja. Makin atas makin ngeri sih haha. 😂

Nah di lantai 2, langsung ada kayak mini lounge gitu. Disitu kita bisa nunggu kereta sesuai tujuan. Ada 3 jurusan sih. T1, T2, T3 dan IB (Inter-Building). Nah, kalo mau ke Stasiun Batu Ceper, Duri dan Sudirman bisa ambil yang arah T1 (Terminal 1). Nanti pas di Terminal 1, kita bisa transit. Kereta yang dipakai untuk lalu lintas antarbandara ini mirip-mirip kayak KRL sih, asiknya kita bisa langsung lihat masinisnya. Haha. Inilah gambar yang berhasil aku tangkap.

Masinisnya yang paling pojok kelihatan kecil itu HAHA

Ada kursi prioritas juga kayak di KRL.

Interiornya hampir kayak KRL banget. Tapi bedanya ini space di tengahnya lumayan besar. Agak lebih besar dari KRL. Nah pas transit ini kita turun dulu ke bawah via eskalator dan nanti belok kiri ada kayak sambungan gitu menuju ke stasiun kereta lainnya. Dan taraa. Sampailah di stasiun pemberangkatan menuju ke stasiun yang aku sebut di atas tadi. Btw, agak kecewa nih ternyata Stasiun Manggarai belum bisa digunakan. Sepertinya masih dalam maintanance menurut berita yang aku baca sebelum berangkat tadi. Kirain udah kelar ya kan. Secara beritanya udh tayang per akhir November ini hohoho.

Penampakan dari lantai 2
Inilah sekelibat keramaian yang bisa aku tangkap kamera. Pas di lantai 1 sempet ambil beberapa gambar tapi agak terintimidasi gitu loh orang-orang tu haha.
Beberapa orang terlihat mengabadikan situasi. Tetapi beberapa orang justru terlihat tidak nyaman ketika ada kamera berusaha menangkap momen haha. Padahal aku mau foto mbak-mbak pake baju oren. Dia kayaknya Customer Service gitu deh. Tadi sempet baca sekilas. Mau foto tapi kehalang dan mbaknya lincah abis. Soalnya pake sepatu roda. Sepatu roda yang kayak aku pakai Minggu lalu pas CFD-an. Haha cubats ❤

Oiya, fyi tiket keretanya masih 30ribu loh!
Tadi sih pas tanya masnya cuma sampai tgl 31 Desember ini aja. Berikutnya 70ribu 😥
Oiya, tadi sempet antri banget di bawah itu haha. Terus tiba-tiba ada bapak baik yang wajahnya mirip Tio Pakusadewo nyamperin mas-mas depan aku. Sebagai orang yang kepo aku turut mendengarkan (awalnya gak sengaja sih). Dikasih tau lah kalo di lantai 2 ternyata ada mesin pesan tiket otomatis lainnya. Dan kosong gak ada yang pakai samsek, cuma memang gak ada pemandunya. Tapi orang depan aku ini agak was-was juga mukanya takut ditipu kayaknya HAHAHA. 

Terus aku ngikutin kata Bapak itu. Ikutan tanya-tanya dan beneran dianterin pakai lift huhuhu baik banget sih Pak :")
Ternyata ada beberapa mesin tak berpengguna haha. Salah satu mesinnya lagi perbaikan kata bapak itu. Jadi totalnya ada enam unit mesin. Dua di lantai 1 dan empat di lantai 2. Bak petugas stasiun, bapaknya langsung sigap memberi tutorial. Langsung aja deh aku pesan yang ke BNI CITY (ini maksudnya Stasiun Sudirman Baru). Isi identitas dulu sebelumnya. Meliputi nama, alamat email, sama no. Hp aktif. Pas pilih waktu keberangkatan cuma ada pk. 21.40 WIB, pk. 22.40 WIB, dan pk.23.10 WIB. Padahal masih 20.47 huhu sedih. :")

Mesin pemesan tiket yang banyak nganggur padahal di bawah antre panjang sekale.

Akhirnya aku pilih yg 21.40 WIB. Setelah itu pilih payment Method. Ada yang bayar pakai debit, pakai voucher sama 1 lagi lupa apa namanya. Trs aku pilih pembayaran dengan debit kan. Dan langsung deh keluar tiketnya. Oiya bakal ada 2 kertas yang kita terima. Yang pertama struk pembayaran dan 1 lagi tiket yang ada barcodenya. Naah ini nih yang paling PENTING. Kertas yang ada barcodenya jangan sampai hilang. Soalnya ini buat open gate buat ke kereta nanti. Jadi nanti tiket inilah yang di-tap, khususnya di bagian barcode itu.

Tiket kereta SHIA MRI
Nah, abis itu sambil nunggu-nunggu gabut para calon penumpang bisa istirahat di waiting lounge gitu. Cukup kekinian sih. Tempat duduknya pakai sofa unyu-unyu warna hijau stabilo. Plus ada kotakan khusus buat para fakir daya baterai yang mau nge-charge. Tapi tetap ada sih kursi tunggu ala rumah sakit atau klinik itu hihi.

Waiting Lounge
Setelah menunggu sekitar setengah jam lebih, pk.21.22 WIB mulai terdengar panggilan untuk penumpang pemberangkatan pk.21.40 WIB. Mulailah orang-orang beranjak dan mengantre. Setelah menunggu hampir 5 menit, mulailah dibuka antrean untuk masuk ke keretanya.

Ini penampakan gate kalau lagi sepi

Gate untuk menuju ke kereta.
Daan inilah penampakan depannya. Hwhw

Maapin blur. Hehe
Oiya, keretanya on-time lho! Pk.21.40 WIB beneran berangkat haha. Dalemnya kayak kereta eksekutif gitu. Nyaman. Tempat kakinya cukup lapang. Ada yang tempat duduk berhadapan dan ada yang cuma berdua gitu. Ada juga yang berhadap-hadapan kayak naik TJ atau KRL yang duduk menyamping gitu dengan model kursi seperti bus AKAP (Antarkota Antarprovinsi). Tapi gak banyak memang. Dan ada layar kecil di sudut-sudut kereta yang mencoba menghibur penumpang dengan irama musik dangdut. Semoga bukan pakai yang bajakan yha. Btw, ini keretanya kayak minim petugas gitu. Atau cuma perasaanku aja ya. Soalnya suka bingung. Tadi sempat berhenti gitu tapi gak diinfokan berhenti dimana ._.v.

Penampakan dalam kereta dan hiruk pikuk jelang keberangkatan

Yap itulah serangkaian review dari blogger ala-ala. Mungkin kualitas fotonya masih amatrian. Next mungkin bisa lebih niat lagi dan lebih terencana. Haha. Oiya, menurut jadwal, kereta akan tiba pukul 22.36 di Stasiun Sudirman. Pilihan untuk naik kereta ataupun bus tentu bisa disesuaikan sesuai waktu yang tersedia. Kalau aku sih jujur pilih bus saja 😂. Karena agak ribet pindah sana-sininya. Atau mungkin belum terbiasa kali yaa. Atau mungkin pilih bus bisa jadi lebih bijak kalau memang gak macet-macet banget. Karena naik kereta pun juga agak riweuh karena kita harus nunggu shuttle train (?) buat ke Terminal Inter-Building (IB). Oiya, buat yang bawaannya simpel-simpel aja kayaknya Skytrain boleh dijadikan pilihan. Tapi kalo yang bawaannya seabrek-abrek lebih baik tidak usah menurutku. Soalnya perpindahan dari satu tempat ke tempat lain yang juga menggunakan eskalator setinggi itu juga bakal menyulitkan. Iya gak sih

Well, kini mataku sudah lelah, saatnya mencuri waktu untuk mengatupkan mata sejenak. Karena besok rutinitas Jakarta sudah menanti sejak pagi. Selamat malam, dunia maya! 🙄 

You Might Also Like

0 komentar

Entri Populer

Instagram Images

Entri Populer

Subscribe