Halo!

06.54

Halo!
Setelah sekian abad (gakdeng) gak posting, akhirnyaku beranikan diri lagi buat post something hehe. Sebenernya lagi galau sih karena lagi pengen buat branding ala-ala untuk tiap platform media sosial. Keliatannya seru tapi menantang sih haha. Soalnya butuh konsistensi untuk tiap platform dengan branding yang mau kita buat itu.

Pict from: Unsplash.com
So, sudah kuputuskan bahwa blog ini 'kan berisi hal-hal yang ringan dan lebih ke pengalaman atau pandangan subjektif aku akan sesuatu hehe.
Kerasa banget deh kalo nulis itu bener-bener suatu kebutuhan di zaman sekarang ini. Sekarang orang bebas menyatakan pendapat segituuu bebasnya. Padahal dulu ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, Ibu Guru selalu mengingatkan bahwa kebebasan milik kita saat ini tentu kebebasan yang terbatas. Terbatas dengan apa? Ya aturan, ya norma, ya nilai yang berlaku di masyarakat kita.

Kadang suka geram deh kalo baca sesuatu dan subjektif banget atau misal nemu artikel yang kurang bermutu tapi judul udah heboh kayak apa tau haha. Tapi ya balik lagi sih, itu kan haknya si penulis ya mau nulis apa. Dan hak kita juga tentunya buat memfilter apa aja yang mau kita baca.

Seminggu ini, sempat baca sebuah Tajuk Rencana di sebuah koran nasional yang tidak asing tentunya di telinga. Dan, ya, tajuk rencananya seperti biasa mengangkat isu hangat kekinian. Tapi, aku pribadi jujur agak bersebrangan pandangan dengan keberpihakan penulis Tajuk Rencana itu. Ya, bagaimanapun, itu hak si penulis kan buat menyatakan pendapatnya :)

Di zaman "Now" ini, akses internet bukanlah hal yang eksklusif seperti keadaan saat aku masih duduk di bangku SMP. Tak jarang, hoax pun menyebar dimana-mana. Kebencian diviralkan di setiap lini masa. Hhhh. rasanya seperti ingin memfilter semua berita negatif dan hoax deh kalau udah begini. Semoga, di era digital ini setiap dari kita mampu mempertanggungjawabkan apa-apa yang kita tulis karena bagaimanapun, kelak akan dipertanyakan apa saja yang kita tulis, dan bisa jadi kita mungkin kan turut dipertanyakan, mengapa kita tidak menyuarakan kebenaran melalui tulisan-tulisan kita padahal kita mampu untuk menyuarakannya.

You Might Also Like

0 komentar

Entri Populer

Instagram Images

Entri Populer

Subscribe